SCIENCE

Dalam pembuatan sabun herbal, aspek sains berperan penting untuk memahami proses kimia yang terjadi, khususnya reaksi penyabunan (saponifikasi). Reaksi ini melibatkan minyak kelapa sebagai asam lemak dan larutan basa seperti NaOH atau KOH yang menghasilkan sabun dan gliserol. Selain itu, siswa juga mempelajari sifat antibakteri dari daun sirih yang mengandung senyawa aktif seperti eugenol dan tanin.

Contoh: Siswa dapat melakukan praktikum sederhana dengan mencampurkan minyak kelapa dan larutan basa, lalu mengamati terbentuknya sabun. Mereka juga bisa meneliti efektivitas ekstrak daun sirih terhadap bakteri menggunakan media agar.

Minyak kelapa mengandung trigliserida (misalnya trigliserida asam laurat). Jika direaksikan dengan NaOH akan menghasilkan sabun (garam natrium asam lemak) dan gliserol:

C₃H₅(OOCR)₃ + 3NaOH → 3RCOONa + C₃H₅(OH)₃ 

2. Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Daun Sirih

Ekstrak daun sirih tidak menghasilkan reaksi kimia tunggal, melainkan mengandung senyawa aktif (misalnya eugenol, kavikol, tanin, flavonoid) yang menghambat pertumbuhan bakteri pada media agar.
Secara sederhana bisa dituliskan sebagai interaksi:

Senyawa aktif ekstrak daun sirih + bakteri → Inhibisi / kematian bakteri