RELIGION
Dalam Islam, setiap upaya menjaga bumi dan memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak merupakan bagian dari kebaikan dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi. Prinsip ini sangat relevan dalam penerapan kimia hijau, terutama pada pemanfaatan kulit singkong menjadi plastik ramah lingkungan yang berbasis bahan terbarukan dan minim derivat berbahaya.
1.Pemanfaatan Nikmat Allah secara Efisien
Menggunakan kulit singkong sebagai bahan baku terbarukan menunjukkan rasa syukur dan sikap hemat. Islam melarang sikap boros (israf), sehingga mengolah limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat adalah bentuk kebaikan dan keberkahan.
2.Menjaga Lingkungan (Hifz al-Bi’ah)
Pengurangan penggunaan derivat kimia berbahaya merupakan bagian dari menjaga lingkungan hidup (hifz al-bi’ah). Hal ini mencegah pencemaran yang merugikan manusia, hewan, dan alam secara keseluruhan.
3.Memberi Manfaat dan Keadilan untuk Generasi Mendatang
Pemanfaatan bahan terbarukan dan ramah lingkungan mencerminkan nilai maslahah (mendatangkan manfaat dan menolak mudharat). Dengan begitu, keberlanjutan sumber daya tetap terjaga dan generasi berikutnya dapat menikmati bumi yang sehat.